Kimia Medisinal 3
Reaksi biokimia obat di dalam tubuh.
Dimana reaksi biokimia obat di dalam tubuh ini erat kaitannya dengan metabolisme pada fase 1 yaitu pada oksidasi pada obat fenobarbital dan bagaimana reaksi biokiminya serta pada fase 2 yaitu pada obat morfin
Fase 1 bertujuan untuk mengubah obat menjadi senyawa polar dan fase 2 dapat membuat senyawa obat menjadi tidak toksik.
ReplyDeleteApa yang terjadi jika obat tidak melewati fase 1 dan fase 2? apakah akan menyebabkan efek pada tubuh?
Apa yang menyebabkan senyawa aromatik bisa langsung ke gugus hidroksil/metabolit arenol tanpa harus membentuk senyawa epoksida?
ReplyDeletePada faktor yang mempengaruhi reaksi biokimia obat terdapat luas permukaan dan pH.
ReplyDeleteBerapa pH yang disebut baik? dan apa yang terjadi jika pH tersebut terlalu rendah ataupun terlalu tinggi?
Apakah ada faktor lain selain dari luas permukaan dan ph yang mempengaruhi reaksi biokimia obat dalam tubuh?
baik, untuk pertanyaannya akan saya jawab
ReplyDelete1. Bila obat tidak melewati fase 1 dan fase 2, obat tersebut dapat saja memberikan efek farmakodinamiknya tanpa melewati fase 1 dan fase 2 tetapi biasanya metabolisme obat sendiri (pada fase 1 dan 2) mengakibatkan deaktivasi efek farmakologis obat dengan mengubah struktur obat sehingga dapat langsung berikatan dengan reseptornya
2. Penyebab akibat senyawa tersebut langsung berikatan dengan gugus hidroksil karena gugus -OH tersebut (reaksi oksidasi) langsung menutupi gugus fungsinya tanpa adanya reaksi epoksidasi dimana pembentukan gugus oksiran dengan cara oksidasi ikatan rangkap
3. Jika obat tersebut diserap di lambung pH yang baik untuk obat tersebut yaitu 1,4 bila obat tersebut melewati plasma pH yang baik yaitu 7,4. Selain luas permukaan dan pH tentu ada faktor-faktor yang lain yaitu seperti jenis kelamin, umur, hormon, keadaan kehamilan dan penyakit liver